2013-06-15

Refleksi : Mathematics and Language 8

Seorang guru Sekolah Dasar harus memiliki banyak keterampilan, salah satunya adalah ketarmpilan berkomunikasi. Dalam matematika ada dua macam komunikasi, yaitu matematika vertikal dan matematika horizontal. Matematika horizontal digunakan dalam matematika sekolah sedangkan matematika vertikal digunakan dalam matematika murni. Guru harus mampu menyesuaikan bahasa komunikasi dengan orang yang ingin diajak komunikasi. Jika siswanya merupakan siswa SD, maka sebaiknya guru menggunakan jenis komunikasi horizontal. Dengan menyesuikan bahasa anak akan lebih mudah memahami dan menyerap ilmu dengan baik. 

2013-06-14

Refleksi ; Mathematics and Language 9

sebagai seorang guru harus mampu membuat sumber belajar sendiri, seperti LKS, modul. Dengan membuat sumber dan alat belajar sendiri, siswa akan dapat mengembangkan pola pikir mereka. Sehingga ilmu yang mereka peroleh akan lebih melekat di benak mereka masing-masing. 

2013-06-12

Refleksi : Mathematics and Language 10

Dengan bantuan beberapa perangkat lunak beberapa konsep matematika seperti volume benda putar, konsep limit, dan geometri dengan mudah dapat diterangkan dan bukti-bukti matematika dapat disajikan dengan lebih menarik. Dengan TIK, soal evaluasi dapat dengan mudah dibuat beragam. Selain itu, guru atau siswa dengan bantuan internet dapat dengan mudah untuk mendapatkan informasi tambahan yang akan membantu memperkaya wawasan.
Dengan TIK dapat diciptakan lingkungan belajar yang inovatif, sehingga merangsang peserta didik untuk berpikir dan berkreasi untuk memecahkan masalah. Kaitannya dengan pembelajaran matematika, guru (calon guru) hendaknya dapat menguasai perangkat lunak yang mendukung bidang matematika seperti MS Word, MS PowerPoint, MS Exel atau program aplikasi lainnya. Hal ini dimaksudkan para pendidik matematika dapat menyiapkan sendiri bahan pembelajaran berbasis komputer.
Pembelajaran berbasis TIK menunjukkan bahwa kelompok peserta didik yang memiliki kemampuan dasar relatif baik, lebih terlihat pengembangan daya matematikanya. Walaupun demikian peran pendidik belum sepenuhnya dapat digantikan oleh teknologi, dalam arti e-learning berperan sebagai suplemen (Yuniawati, 2006).

Refleksi : Mathematics and Language 11

Sempurna, sesuatu yang tidak akan pernah bisa kita sampai karena tidak ada yang sempurna di dunia ini kecuali Allah dan kehendakNya. Manusia diciptakan dengan berbagai jenis, karakteristik kekurangan dan kelebihan yang berbeda-beda. Dari hal tersebut juga menimbulkan perbedaan persepsi. misalnya saja anggapan 1+1 = 2 itu benar. Namun ada yang menyebutkan bahwa 1+1 belum tentu jawabannya adalah 2. semua itu tergantung konteks pertanyaaanya. begitu pula dengan kehidupan. Dalam kehidupan perbedaan pendapat itu akan selalu ada. Untuk menyatukannya adalah tergantung pendapat tersebut akan digunakan dalam konteks apa. 

Refleksi: Mathematics and Language 12

Penggunaan bahasa yang baik dan benar dalam setiap pembelajaran merupakan salah satu kunci sukses pembelajaran itu sendiri. Karena proses belajar adalah penyampain pesan pengetahuan terhadap anak didik. Tidak hanya pada matematika saja, bahasa sangat berkaitan dengan pembelajran lain. Matematika memiliki bahasa sendiri yaitu bahasa matematika seperti halnya logika matematika "jika dan hanya jika" dll. Seorang guru juga harus mneguasai paling tidak dua bahasa, bahasa nasional dan internasioanl agar mudah melakukan komunikasi jika mendapatkan kunjungan adat penempatan yang memerlukan kemampuan berbahasa komunikatif.

Refleksi : METAPHYSICS_By Marsigit

Metafisika oleh Kant dibagi menjadi 4, yaitu ontologi, rasional fisiologi, rasional kosmologi, dan teologi rasional. Pemikiran Kant melahirkan tradisi baru berupa kritik terhadap sumber ilmu pengetahuan. Ia juga telah mendamaikan pertentangan antara rasionalisme dan empirisme melalui filsafat kritisisme dengan memberi peran kepada unsur empiris (aposteriori) dengan unsur rasio (apriori). Pengetahuan memang sumber paling benar dan  penting dalam kehidupan. Pengetahuan diperoleh dari pengalaman, percobaan, penelitian dll.

Refleksi : Mathematics and Language 13

Pembelajaran matematika bukanlah pembelajaran yang penuh dengan rumus-rumus saja. Biasanya kita belajar hanya dengan menghafal tanpa memahami konsep yang ada. Hal itu tentu tidak akan bertahan lama pada otak kita. Hanya menghafal, ujian, lalu hilang. Tidak efektif bukan? Matematika perlu adanya pengembangan konsep terhadap anak. Anak didampingi untuk dapat mengelola konsep mereka sehingga akan dipahami dengan mudah tanpa harus menghafal begitu banyak rumus namun tidak memahami makna dan asal mula rumus itu ada.