Sebenarnya
setiap orang diciptakan dengan potensi diri yang luar biasa, tetapi hawa nafsu
dapat menghambat potensi itu muncul kepermukaan. Potensi yang dimaksud di sini
adalah potensi untuk menciptakan keadilan, ketenteraman, keamanan,
kesejahteraan, persatuan dan hal-hal baik lainnya. Namun karena hambatan nafsu
yang ada pada diri seseorang potensi-potensi tadi tidak dapat muncul kepermukan
(dalam realita kehidupan). Maka dari itu mensucikan diri atau mengendalikan
hawa nafsu adalah keharusan bagi siapa saja yang menghendaki keseimbangan,
kebahagian dalam hidupnya karena hanya dengan berjalan di jalur-jalur yang
benar sajalah menusia dapat mencapai hal tersebut. Beberapa usaha yang
dilakukan untuk mengendalikan hawa nafsu, dapat dengan cara:
1. Banyak melakukan ibadah,
terutama ibadah-ibadah sunnah (sholat dhuha, tahajud, baca Al Qur’an,
dll). Sebab makanan hati yang bersih adalah ibadah.
2. Meminta kepada Allah
dengan sungguh-sungguh (berdoa) agar keinginan semakin kuat untuk meninggalkan
hal-hal yang buruk.
3. Meyakini imbalan besar
yang akan Allah berikan kepada orang-orang yang mampu mengendalikan hawa
nafsunya. (QS. Ali ‘Imron yat 15).
4. Banyak berzikir
(mengingat Allah) dan beribadah
5. menjaga panca indera
kita dari pengaruh syahwat (nafsu).
6. menjaga pikiran kita
dengan selalu berpikir positif dan produktif yang akan didapat dari banyak
membaca yang positif dan menghindari juga lingkungan yang membangkitkan hawa
nafsu kita.