Setiap anak memiliki
kemampuan dan karakter yang berbeda-beda. Begitu pula minat untuk berfikir ke
jenis yang hitungan seperti Matematika dan IPA atau lebih cenderung dalam
mengingat dan pengembangan seperti IPS, Pendidikan Kewarganegaraan dll.
Perbedaan-perbedaan tersebut yang masih memunculkan problematika pembelajaran
matematika di SD.
Seorang anak yang
cenderung menyukai hitungan maka akan mudah dalam belajar matematika dan
cenderung lemah dalam mengingat tulisan yang panjang dan banyak. Berbeda dengan
anak yang kurang menyukai hitungan, mereka akan cenderung gampang mengingat
tulisan-tulisan yang panjang. Ada pula anak yang mampu mempelajari keduanya.
Mereka dapat mengoperasikan hitungan dengan baik, dapat pula mengingat dan
mengembangkan tulisan-tulisan yang panjang dan banyak.
Untuk mempermudah
mempelajari matematika, terkadang bebarapa guru mencari cara atau trik untuk
dapat menyelesaikan permasalahan atau soal-soal matematika. Hal itu memang
mempermudah kerja otak, namun secara tidak langsung itu membuat anak malas,
tidak mau mengembangkan pengetahuan yang ada dan kurang melekat di dalam
ingatannya.
Problematika yang masih
melekat adalah kesan bahwa matematika itu sulit dan kurangnya pemahaman tentang
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, sebagai seorang guru sudah
seharusnya mengubah pandangan tersebut. Mampu memanfaatkan lingkungan sebagai
media atau alat peraga pembelajaran matematika.
resource:
No comments:
Post a Comment